Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.- Resolvers mengirimkan queries ke name server
- Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
- Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server.
Sebagai gambaran saya menggeunakan topologi jaringan seperti gambar dibawah ini:
Dari gambar topologi di atas kita mengartikan bahwa Komputer yang di gunakan sebagai server DNS harus memiliki minimal 2 buah Adapter Jaringan, adapter yang pertama untuk mengkoneksikan ke Internet anggap saja penetapannya di (eth0) degan IP Address 192.168.5.48, dan adapter yang ke dua (eth1) dengan IP Address 10.1.10.1 untuk pengkoneksian terhadap PC klien sekaligus penamaan DNS nya, DNS Server "jerbee.net" dengan IP Address 10.1.10.1 .
Setelah instalasi Sistem Operasi Debian 5 (Lenny) selesai (panduan lengkap cara intallasi Sistem Operasi Linux Debian 5 bisa klik disini), selanjutnya untuk tahap pertama adalah mengkonfigurasi Network/jaringan nya terlebih dahulu agar saling terhubung baik dengan klien maupun dengan internetnya.
Setelah booting komputer selesai kita akan dihadapkan dengan Login, selanjutnya kita hanya tinggal login saja sebagai Super User/root, kita login dengan perintah:
server login : root
Password : (*masukan passwod yang anda masukan pada saat intalasi)
- Setelah kita berhasil login ke superuser kita tinggal mengketikan:
nano /etc/network/interfaces
Maka akan tampil menu baru seperti di bawah ini:
*perhatikan pada isi di atas selanjutnya di edit sehingga menjadi seperti berikut:
setelah itu save hasil peruban kita dengan cara:
tekan CTRL+X, tekan Y, kemudian Enter
Jangan lupa pula kita restart setiap hasil konfigurasian kita, dengan cara:
/etc/init.d/networking restart
Cek atau lihat hasil konfigurasian di atas dengan menggunakan ifconfig eth0/eth1 lihat apakah hasil konfigurasian sudah benar apa belum. Jika kita mengecek eth0 dengan ifconfig eth0 maka akan nampak Ip Address padaeth0 adalah 192.168.5.48 bla-bla-bla , dan untuk eth1 Ip Addressnya adalah10.1.10.1 bla-bla-bla.
KONFIGURASI INTERNET GATWAY (ROUTER)
Linux Debian juga dapat digunakan sebagai Router. NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menghubungkan antara jaringan Local Area Network (LAN) dengan jaringan luar (WAN). Metode NAT ini hanya bekerja untuk "Routing Satu Arah". Atau kita juga dapat mengguanakan metode IP Forwading, untuk "Routing Dua Arah".
lankah-langkah untuk konfigurasi Internet Gateway:
Cari skrip net.ipv4.ip_forwad=1
Buang tanda pagar # (pagar) pada skrip net.ipv4.ip_forwad=1 sehingga menjadi seperti berikut:
setelah itu disimpan hasil konfigurasian di atas. lihat hasil editan pada filesysctl.conf
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
Agar konfigurasi IPTABLES berjalan setiap kali di restart, masukan skrip diatas kedalam file /etc/rc.local
tambahkan skript iptables di atas sebelum skript exit 0
*simpan hasil konfigurasian di atas.
Selanjutnya restart dulu server kita dengan perintah reboot, Cek hasil konfigurasian kita apakah sudah berjalan lancar apa masih ada maslah, untuk mengetahui atau mengecek anda bisa menggunakan perintah ping pada masing masih alamat/address.
tekan CTRL+X, tekan Y, kemudian Enter
Jangan lupa pula kita restart setiap hasil konfigurasian kita, dengan cara:
/etc/init.d/networking restart
Cek atau lihat hasil konfigurasian di atas dengan menggunakan ifconfig eth0/eth1 lihat apakah hasil konfigurasian sudah benar apa belum. Jika kita mengecek eth0 dengan ifconfig eth0 maka akan nampak Ip Address padaeth0 adalah 192.168.5.48 bla-bla-bla , dan untuk eth1 Ip Addressnya adalah10.1.10.1 bla-bla-bla.
KONFIGURASI INTERNET GATWAY (ROUTER)
Linux Debian juga dapat digunakan sebagai Router. NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menghubungkan antara jaringan Local Area Network (LAN) dengan jaringan luar (WAN). Metode NAT ini hanya bekerja untuk "Routing Satu Arah". Atau kita juga dapat mengguanakan metode IP Forwading, untuk "Routing Dua Arah".
lankah-langkah untuk konfigurasi Internet Gateway:
- Konfigurasi IP Address
- Konfigurasi IP Forwading
Cari skrip net.ipv4.ip_forwad=1
Buang tanda pagar # (pagar) pada skrip net.ipv4.ip_forwad=1 sehingga menjadi seperti berikut:
setelah itu disimpan hasil konfigurasian di atas. lihat hasil editan pada filesysctl.conf
- Konfigurasi IPTABLES
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
Agar konfigurasi IPTABLES berjalan setiap kali di restart, masukan skrip diatas kedalam file /etc/rc.local
tambahkan skript iptables di atas sebelum skript exit 0
Selanjutnya restart dulu server kita dengan perintah reboot, Cek hasil konfigurasian kita apakah sudah berjalan lancar apa masih ada maslah, untuk mengetahui atau mengecek anda bisa menggunakan perintah ping pada masing masih alamat/address.
- Cek dari server ke klien dan sebaliknya
- Cek dari server ke internet contoh ke google.com dll, cek juga dari klien apakah sudah terkoneksi juga terhadap internet.
Salah satu aplikasi DNS Server yang paling banyak di gunakan dalam system operasi Linux adalah BIND9 (Barkeley Internet Name Daemon versi 9) karena konfigurasinya cukup mudah di mengerti khususnya bagi pemula. BIND pertama kali diimplementasikan dan ditulis oleh Paul Mockapertis, dan selanjutunya dikembangkan oleh beberapa perusahaan dan terakhir pada tanggal 8 Mei 1997 diambil alih oleh ISC (Internet Software Consortium) untuk keperluan produksi.
Dan kebetulan pula kali ini saya akan meperaktikan bagimana cara konfigurasi DNS Server dengan aplikasi BIND.
- Kemudian tambahkan skrip berikut ini pada baris paling bawah
- Konfigurasi file forward
Forward berfungsi untuk mengubah nama domain ke alamat IP Address. Untuk membuat file konfigurasinya, kita dapat menyalin dari file yang sudah ada.
Dan kebetulan pula kali ini saya akan meperaktikan bagimana cara konfigurasi DNS Server dengan aplikasi BIND.
Langkah-langkah intalasi dan konfigurasi
- Menginstal Bind9
- Mengkonfigurasi zone domain dengan mengedit file named.conf- Kemudian tambahkan skrip berikut ini pada baris paling bawah
- Konfigurasi file forward
Forward berfungsi untuk mengubah nama domain ke alamat IP Address. Untuk membuat file konfigurasinya, kita dapat menyalin dari file yang sudah ada.
Kemudian edit hasil salinan tadi
Perhatikan gambar di bawah ini:
editlah file diatas dan editanya nampak seperti berikut:
- Konfigurasi file Reserve
Reserver berfungsi untuk mengubah IP Address menjadi nama Domain. untuk membuat konfigurasinya, kita tinggal mengcopy file forward yang telah tadi kita buat.
Kemudian edit hasil copy annya.
server:~# nano /etc/bind/reserve
Dari seperti ini:
Sehingga menjadi seperti berikut:
*simpan hasil konfigurasian di atas.
- Menambahkan dns-name-server
Tambahkan nameserver pada file /etc/resolv.conf agar dapat di akses darilocalhost
*simapan hasil konfigurasi diatas.
kemudian restart BIND9
- Pengujian DNS Server
Tes apakah sudah berhasil atau tidak dengan perintah dig atau nslookup
WEB & DATABASE SERVER
Web server termasuk salah satu layanan SERVER yang paling populer. Karena lewat web server tersebut, website kita sapat di akses oleh seluruh pengunjung dari Internet. Dalam keadaan default, web server berjalan di protocol HTTP melalui Port 80. Pada postingan kali ini selain saya menjelaskan bagaimana cara konfigurasi Network, Network Routing, DNS server, juga akan membahas web dan database severnya. Kali ini saya ajan membuat web server menggunakan aplikasi Apache.
Dalam perancangan Web Serverm kita harus mengetahui dahulu persyaratan (Dependesi) dari Website yang akan kita buat. Misalnya, website tetsebut membutuhkan bahasa HTML saja, atau PHP4/PHP5, atau juga MySQL Database sebagai media penyimpanan datanya. Kita asumsikan saja, akan menggunakn Content Management System (CMS) gratisan dari Internet, semisal Joomala, Wordpress atau Durpal.
Langkah-langkah Intalasi dan Konfigurasi
1. Install semua paket yang dibutuhkan untuk web dan database server.
Selama proses intalsi berjalanm maka akan muncul beberapa pertanayaan seperti berikut.
-Do you want to continue [Y/n]? tekan "y"
-Isikan password unutk database MySQL
-Ulangi password yang telah di masukan
-Pilih apache2 dengan menekan spasi pada keyboard unutk menjalankan phpmyadmin
2. Konfigurasi web server
secara default unutk mengkonfigurasi web server dapat dilakukan dengan mengedit file /etc/apache2/sites-available/default. Terlebih dahulu kita backup file tersebut:
kemudian edit:
nano /etc/apache2/sites-available/default
dan rubah isinya mejadi seperti berikut:
3. Restart APACHE
b. Pengujian
1. Pengujian Web Server via server
sebelum melakukan pengujian kita edit dulu file tampilan default website yang kita buat
lihat hasilnya dengean meluliskan w3m jerbee.net pada sever kita.
sebelum kita langsung ke Web Browser kita setting terlabih dahulu Ip address miliknya klinet
kita langung cek di CMD.EXE
Pengujian via web browser
*Sampai disini selesai berhasil
Nahbagaimana sahabat, manteman semua tentang pembahasn akali ini. silahkan bagi yang ingin berkomentar, kritik, saran maupun pertanyaan bisa langsung mengisis form yang telah terserdia di bawah.
Terima Kasih
Post a Comment